Prov. Lampung|KBNI–News|Sejak Rabu (17/4/2024) petang kemarin, blantika politik Lampung menjelang pemilihan gubernur (pilgub) November mendatang, dihiasi dengan beredarnya kabar bila Ketua Gerindra, Rahmat Mirzani Djausal, dan Ketua PKB, Chusnunia Chalim, telah bersatu sebagai pasangan cagub-cawagub.
“Kabar itu memang sudah santer. Tinggal menunggu surat resminya saja,” kata sumber media ini yang dekat dengan Mirza dan Nunik -panggilan akrab Chusnunia Chalim, Kamis (18/4/2024) pagi.
Menurutnya, dua pimpinan partai itu telah mengadakan pertemuan beberapa waktu lalu.
Bersatunya Mirza-Nunik, masih kata sumber itu, demi menjaga iklim investasi di Lampung yang tetap kondusif untuk menuju kemajuan pengembangan ekonomi masyarakat dan daerah yang lebih cepat.
“Semua kita tahulah, ayahnya Mirza itu kan orang dekatnya Tommy Winata, sedangkan Nunik sampai saat ini masih jadi anak emasnya Bu Lie SGC. Kalau kedua kekuàtan ekonomi itu menyatu di Lampung, dipastikan akan bisa membawa perubahan yang signifikan bagi kemajuan daerah,” tuturnya lagi.
Benarkah Gerindra dan PKB berkomunikasi intens selama ini? Sekretaris Gerindra Lampung, Ahmad Giri Akbar, tidak membantahnya.
“Sejauh ini, yang paling intens berkomunikasi dengan PKB, Demokrat, dan PAN,” ujar Giri Akbar, Rabu (17/4/2024) kemarin, sebagaimana dikutip dari rmollampung.id.
Tanpa menyebut siapa bakal pasangan Mirza pada pilgub mendatang, ia menegaskan, Partai Gerindra Lampung telah mantap menjagokan Ketua DPD, Rahmat Mirzani Djausal, untuk maju dalam pilgub 27 November mendatang.
“Harapan kami dari seluruh kader partai untuk didorong hanya satu nama, yaitu Ketua DPD Partai Gerindra Lampung, Kiyai Rahmat Mirzani Djausal,” kata Ahmad Giri Akbar.
Dikatakan, Partai Gerindra sebagai pemenang pemilu di Lampung, memprioritaskan kadernya untuk maju di Pilkada 2024, khususnya di Pilgub.
“Tapi, semuanya akan dibahas setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) pasca pilpres kemarin,” sambung Giri yang juga Ketua Bappilu Gerindra Lampung.
Dilanjutkan, Gerindra yang memiliki 16 kursi belum mampu mengusung calonnya sendiri di Pilgub Lampung, sehingga diperlukan koalisi. Dan selama ini, komunikasi-komunikasi politik untuk membangun koalisi pun sudah mulai dibangun.
“Kami telah membuka selebar-lebarnya komunikasi kepada partai lain. Sejauh ini, yang paling intens komunikasi bersama PKB, Demokrat dan PAN,” ucap Giri seraya menambahkan, pembahasan terkait koalisi Pilkada 2024 akan dilanjutkan pasca keputusan MK Presiden pada, 22 April 2024 mendatang.
Benarkah Mirza dan Nunik telah bersatu untuk maju pilgub? Sayangnya, sampai berita ini ditayangkan belum didapat konfirmasi dari kedua tokoh politik potensial tersebut. (sugi)