Lampung Selatan, |KBNI–News|Terkait beredarnya video istri Kepala Desa (Kades) Hajimena, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) istri Suhaimi Abubakar mengamuk, marah-marah sampai melontarkan nada menantang yang viral di media lantaran ada Kepala Dusun (Kadus) mempertanyakan pemecatan sepihak oleh Kades Hajimena, melaui sambungan telepon Kades tersebut berkilah bahwa istrinya pada saat itu hanya kebetulan ada di kantor desa.
“Pada saat itu hanya pas kebetulan saja ketika Kadus VI ada di ruangan saya lalu istri saya pun masuk keruangan lantas mereka sempat debat soal gaji” ujar Suhaimi kepada wartawan melalui sambungan seluler pada Sabtu (01/07/2023).
Suhaimi Abubakar menuturkan bahwa pemecatan Kadus VI tersebut sudah sesuai aturan perundang-undangan dan keputusan itu pun sudah di rapatkan bersama warga dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Hajimena pada Sabtu tanggal 10 januari 2022 lalu.
“Ya, warga yang mecat, itukan hasil musyawarah warga dan BPD saya hanya menandatangani saja, memang ketika rapat tersebut Kadus yang ingin kami pecat tidak diundang, namun warga yang meminta untuk segera di putuskan, silahkan tanyakan saja dengan para RT setempat” katanya.
Lain halnya informasi dari beberapa warga Desa Hajimena yang bertolak belakang dengan keterangan Kades tersebut. Menurut keterangan beberapa sumber di Desa tersebut bahwa semenjak kepemimpinan Suhaimi Abubakar terkesan carut-marut, dari mulai beberapa perangkat desa yang di berhentikan sepihak hingga realisasi penggunaan anggaran dana desa yang di nilai banyak kejanggalan.
Kepada wartawan, warga yang enggan disebut namanya mencontohkan bahwa realiasai kegiatan jalan rabat beton dengan volume 200 x 3 x 0,15 milyar melalui sumber dana di dusun VII Sidorejo RT. 003 Desa Hajimena tahun 2021 sebesar Rp146.244.000 diduga asal jadi.
“Seperti misalnya perkerjaan jalan rabat beton itu seharusnya diberi papan dilatasi, dan menggunakan plastik yang baru bukan yang sudah rusak hal itu gunanya ketika ada keretakan/rusak itu tidak menular ke sebelahnya bukan malah hanya digaris saja,” kata sumber.
Lebih lanjut sumber menjelaskan adanya penggunaan material yang tidak sesuai volume, jenis dan ukuran seperti Semen 5,98 zak, pasir beton 0,571 M3, batu split 0,753 M3, dan air 215 liter. ‘Bukannya bagus malah asal-asalan. Untuk batu split sebelumnya harus dibersihkan terlebih dahulu guna agar merekat dan menghindari keretakan,” tandas sumber tadi.(TIM)