Disnakkeswan Buka-Bukaan: Kambing Saburai Tetap Lebih Baik

Prov. Lampung|KBNINews|Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Provinsi Lampung pada tahun anggaran 2023 lalu menerima dana hibah barang senilai Rp 141.450.000,00, namun di sisi lain terjadi penghapusan aset pada UPTD Pembibitan Ternak Kambing Saburai (PTKS) dengan nilai Rp 40.550.000,00.

Terkait dengan itu, media ini mengajukan beberapa pertanyaan kepada Kepala Disnakkeswan Lampung, Lili Mawarti, Senin (28/10/2024) pagi. Berikut pernyataan buka-bukaannya: 

Pada tahun anggaran 2023 Disnakkeswan memperoleh dana hibah barang sebesar Rp 141.450.000,00, bagaimana penggunaannya?

Penerima barang hibah adalah kelompok tani ternak yang telah terdaftar di Simluhtan, bantuan diberikan karena menindaklanjuti dari usulan yang kami terima melalui Musrenbang dan Pokir.

Berupa apa hibah barang yang diberikan kepada kelompok tani ternak tersebut?

Hibah berupa mesin Rabakong, yaitu perajang batang singkong. Mesin itu dapat digunakan untuk membuat pakan ternak dengan limbah batang singkong yang merupakan limbah dari pertanian. Sehingga dengan menggunakan mekanisme tersebut, maka proses beternak dapat efektif, efisien, dan sirkuler.

Berapa banyak mesin yang dihibahkan, dan apa manfaatnya bagi petani ternak?

Barang yang diberikan berupa mesin Rabakong atau kerajang batang singkong sebanyak enam unit. Dan yang perlu diketahui, mesin tersebut merupakan inovasi daerah, yaitu karya dari Universitas Lampung.

Jadi, sangat tepat pemberian hibah mesin rabakong tersebut, begitu?

Iya, pastinya begitu. Selama ini kan banyak limbah batang singkong yang belum termanfaatkan. Nah, mesin Rabakong dapat menjadi jawaban untuk memanfaatkan limbah pertanian dan sekaligus menjadi alternatif dari pakan ternak.

Kalau pada tahun anggaran 2024 ini, berapa dana hibah yang diterima Disnakkeswan, dan digunakan untuk apa saja?

Alokasi dana hibah yang kami terima di tahun anggaran 2024 ini sebesar Rp 1.293.207.000,00. Diantaranya untuk: Bantuan kambing 140 ekor, bantuan ayam kampung penanggulangan stunting insentif fiskal sebanyak 2.800 ekor, bantuan ayam kampung 450 ekor, bantuan itik 3.000 ekor, bantuan puyuh 500 ekor, bantuan sepeda motor roda tiga satu unit, dan bantuan sumur bor satu unit.

Bagaimana kriteria penerima bantuan ini?

Tolok ukur dalam verifikasi penerima bantuan adalah kelompok tani ternak yang terdaftar di Simluhtan, mampu secara administrasi, dan memiliki potensi untuk berkembang, serta dilakukan pengecekan langsung di lokasi calon penerima. Jadi, ada proses kuantitatif dan kualitatif yang kami laksanakan sebelum bantuan diberikan.

Pada APBD TA 2023 lalu, terdapat anggaran sebesar Rp 10.707.691.100,00 untuk bangunan peternakan/perikanan, berapa alokasi anggaran yang diterima Disnakkeswan, dan dipergunakan untuk apa? 

Dari anggaran tersebut, alokasi belanja bangunan untuk Disnakkeswan senilai Rp 517.716.800,00. Diantaranya digunakan untuk pembuatan sumur bor, karena kantor sedang mengalami defisit air. Juga untuk rehab kantor, karena dibutuhkan rehab untuk keamanan pegawai. Selain itu, pembangunan kandang jepit, untuk memudahkan handling ternak dalam rangka perawatan dan pengobatan.

Hanya untuk itu saja, atau ada yang lain?

Juga kami pergunakan anggaran tersebut untuk pembangunan pos jaga UPTD Pembibitan Ternak Kambing Saburai (PTKS), untuk meningkatkan keamanan UPTD PTKS. Pun pembangunan pagar UPTD PTKS, untuk meningkatkan keamanan pada lahan hijauan UPTD tersebut.

Bagaimana realisasi bangunannya, sudah layakkah? 

Realisasi bangunan tahun anggaran 2023 sudah layak dan juga sudah diperiksa oleh tim pemeriksa. Bangunannya pun sudah termanfaatkan.

Bagaimana dengan anggaran di 2024 dan realisasinya?

 Alokasi belanja bangunan tahun anggaran 2024 senilai Rp 689.500.200,00. Digunakan untuk pembangunan kandang sapi induk anak di UPTD PTS (Pembibitan Ternak Sapi), untuk meningkatkan perbibitan sapi di UPTD PTS yang sesuai dengan penerapan GFP dan GBP. Pembangunan Musholla UPTD PTS, sebagai prasarana tempat beribadah. Pembangunan Gedung Kantor UPTD PTKS, untuk menambah prasarana kantor yang saat ini masih terbatas. Pembangunan sedang dalam proses pengerjaan, yang sempat tertunda karena adanya perubahan anggaran. 

Terkait adanya penghapusan aset UPTD PTKS Rp 40.550.000,00, apakah UPTD tersebut tidak difungsikan lagi, jenis aset apa yang dihapuskan?

UPTD Pembibitan Ternak Kambing Saburai (PTKS) masih tetap berfungsi. Penghapusan aset senilai Rp 40.550.000,00 itu merupakan penghapusan untuk aset-aset dengan kondisi rusak berat, seperti lemari arsip (pengadaan 2009), kamera (pengadaan 2010), meja (pengadaan 2011), dan notebook (pengadaan 2012). Selain itu juga termasuk penghapusan 16 kambing PE betina (pengadaan 2017) dalam kondisi afkir/tidak produktif.

Apa masalahnya dengan kambing PE?

Kambing yang PE aset yang dihapuskan mengalami masalah dalam sistem reproduksinya, seperti tidak menunjukkan tanda-tanda birahi; siklus birahi yang tidak teratur, sudah pernah dikawinkan berulang namun tidak menunjukkan tanda-tanda kebuntingan, sudah dilakukan terapi pada gangguan reproduksi termasuk melakukan pemberian vitamin ADE.

Dengan adanya penghapusan aset ini apakah tidak memengaruhi program pembibitan kambing Saburai, bagaimana populasinya selama ini dan prospeknya ke depan dibandingkan dengan kambing etawa?

Prinsipnya, penghapusan aset tersebut bertujuan untuk memperbaiki administrasi aset UPTD PTKS serta menghilangkan beban biaya pakan dan biaya pemeliharaan atas 16 kambing PE aset yang sudah tidak produktif (tidak bisa bunting). Pembibitan kambing Saburai masih tetap berlangsung dan terus ditingkatkan kualitasnya. Saat ini populasi kambing di UPTD PTKS 214 ekor (data per 28 Oktober 2024), terdiri atas kambing Saburai, kambing Boer, dan kambing PE. Performance kambing Saburai lebih baik dibandingkan kambing PE, dimana ukuran tubuh kambing Saburai tetap besar seperti indukan kambing PE tetapi lebih berisi atau membulat seperti indukan pejantan kambing Boer. (sugi)

 

Anti Karat

https://www.instagram.com/reel/DBfuIRLPYqH/?igsh=ZjFkYzMzMDQzZg==https://www.instagram.com/reel/DBfuIRLPYqH/?igsh=ZjFkYzMzMDQzZg==