Prov. Lampung|KBNI–News|Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Provinsi Lampung meminta kalangan peternak di daerah ini untuk mewaspadai merebaknya beragam penyakit, khususnya menjelang datangnya Hari Raya Idul Fitri.
Menurut Kepala Disnakkeswan Provinsi Lampung, Ir. Lili Mawarti, MSi, penyakit yang paling sering menyerang ternak di Lampung saat ini adalah penyakit Kecacingan (Helminthiasis), BEF, Scabies, Bload tymphani, Diare non spesifik, pink eye dan LSD (Lumpy Skin Diesease), dengan jenis ternak yang terserang beragam dari sapi, kerbau, dan kambing.
“Sedangkan untuk penyakit LSD lebih spesifik menyerang pada ternak sapi dan kerbau. Sementara penyakit pink eye dan scabies lebih banyak menyerang kambing,” tutur Lili Mawarti didamping sekretarisnya, drh. Anwar Fuadi, MPH, beberapa waktu lalu.
Apa saja penyakit yang sering menyerang ternak di Lampung dan berapa kasusnya? Lili Mawarti menguraikan data berdasarkan laporan Puskeswan dan Isikhnas tahun 2023. Yaitu, penyakit Helminthiasis/Kecacingan sebanyak 6.504 kasus, BEF mencapai 5.504 kasus, Scabies terjadi 5.311 kasus, Bload tympani ada 468 kasus, Diare non spesifik sebanyak 1.448 kasus, Pink eye terdapat 388 kasus, dan LSD 2.542 kasus.
Menjelang Hari Raya Idul Fitri dan memasuki musim penghujan seperti saat ini, menurut Kepala Disnakkeswan Provinsi Lampung, penyakit yang sering muncul dan harus diwaspadai adalah BEF, bload tymphani, dan diare non spesifik yang menyerang sapi dan kambing.
Mengenai penyakit hewan lainnya yang ada di Lampung, ia menjelaskan, adalah AI (Avian Influenza) yang menyerang unggas, ada pula penyakit PMK (Penyakit Mulut dan Kuku). Namun saat ini tidak ada laporan kasusnya di Provinsi Lampung.
“Kalau PMK itu menyerang hewan ternak sapi, kerbau, kambing, domba, dan babi. Sedangkan penyakit LSD dan PMK telah dilakukan vaksinasi pada hewan rentan dan saat ini statusnya terkendali di Provinsi Lampung,” imbuhnya. (sugi)