Eva Belum Bisa ‘Pengkolin’ Sungai, Warga Terus-terusan Terancam Banjir

Bandar Lampung|KBNINews|Masih ingat pernyataan Eva Dwiana -saat itu masih memakai nama Eva Herman HN- ketika menjawab pertanyaan Yusuf Kohar dalam debat kandidat Calon Walikota Bandar Lampung tahun 2019 silam? 

Waktu itu, Yusuf Kohar menanyakan apa solusi Eva mengatasi banjir di Ibukota Provinsi Lampung ini. Dengan tegas, Eva menjawab akan melakukan langkah-langkah taktis strategis. Termasuk “mengkolin” sungai yang jadi biang banjir.

Walhasil, pola “mengkolin” sungai itu sampai Eva bakal berakhir jabatannya dalam hitungan bulan, belum juga bisa dilakukan. Bahkan, walau 14 tanggul jebol sudah diperbaiki Dinas PU Kota Bandar Lampung, sekalipun, hingga kini banjir bandang masih sering menggenangi perumahan warga.

Tinggi air meluber dari sungai yang belum juga “dipengkolin” Eva itu, rata-rata hingga selutut.

Itulah sebagian tragedi banjir yang terjadi pada saat buka puasa di bulan Ramadhan lalu, pada beberapa lokasi di Kota Bandar Lampung.

Salah satu kejadiannya pada hari Kamis (4/4/2024). Luapan air pascahujan pukul 16.30 WIB hingga buka puasa, belum bisa “dibelokkan” oleh Pemkot Bandar Lampung. Banjir masih meluap hingga melewati tanggul-tanggul yang sudah diperbaiki, sehingga airnya kembali ke permukiman warga di kawasan Kecamatan Rajabasa dan Sukarame, sampai ke Telukbetung, juga Panjang.

Nur Hayati, warga Rajabasa, begitu dikutip dari heloindonesia.com, sampai membatalkan puasanya dan melipir ke warung tetangga, karena rumahnya kebanjiran dengan posisi lumayan tinggi, yang kemudian begitu cepat merendam rumahnya, sehingga ia dan keluarga khawatir masuk rumah.

Di Perumahan Glora Persada, Kelurahan Rajabasa Raya, Kecamatan Rajabasa, banjir merendam lima rukun warga (RT). Bahkan, ada warga yang sampai dievakuasi memakai perahu karet. Air bah melewati tanggul 8 meter yang telah diperbaiki.

Pun di Perumahan Bataranila, Hajimena. Jembatan terpaksa ditutup karena air yang meluap hingga menutupi jembatan yang menghubungkan Jln. H. Komarudin, Rajabasa Raya, menuju kompleks perumahan civitas akademika Unila itu. 

Di Sukarame, sungai yang membelah antara Hotel G Syariah sampai RS Urip Sumoharjo meluap hingga halaman kedua lokasi tersebut. Sampah menumpuk sampai masuk halaman dan rumah warga sekitar.

Di Telukbetung, banjir kembali menggenang di permukiman warga sekitar CV Bumi Waras, Waylunik, Panjang. Beberapa titik Jln. Yos Sudarso, juga menjadi tempat penampungan banjir.

Masih adakah waktu buat Eva “mengkolin” sungai seperti yang pernah diucapkannya beberapa tahun silam? 

Tampaknya ia sudah kehabisan waktu dan warga Bandar Lampung terus-terusan terancam banjir saat hujan tiba. (sugi)