Pesawaran,|KBNI–News|Masyarakat Kabupaten Pesawaran tampaknya perlu lebih teliti, dan cermat-cermat dalam membedah karakter pribadi, serta benar-benar sesuai hati nurani dalam memilih Bupati-Wakil Bupati pada pilkada serentak tahun 2024 ini.
Mengapa begitu? Karena faktanya, hingga saat ini tata kelola keuangan pemkab setempat sangat carut-marut dan secara global Kabupaten Pesawaran buntu berat.
Hal ini terlihat setidaknya bila menyangkut pembayaran hak bagi semua pegawai yang terlibat dalam kegiatan pemerintahan. Meski beda jauh jika terkait dengan proyek pembangunan.
Menurut penelusuran media ini, ternyata Pemkab Pesawaran bukan hanya masih menunggak pembayaran penghasilan tetap (siltap) bagi perangkat desa, tambahan penghasilan pegawai (TPP) bagi semua pegawainya baru dibayar 50%, dan uang makan honorer Satpol PP-nya juga belum diselesaikan semuanya. Diam-diam, insentif guru honorer pun sejak tahun 2023 hingga kini juga sama, belum dibayarkan penuh.
Beberapa guru honor yang dihubungi Minggu (7/4/2024) siang, mengakui hal tersebut.
Mereka mengatakan, terakhir menerima insentif pada bulan Juli 2023 silam.
“Besaran insentif kami Rp 350.000 per-bulan dan biasanya dibayar tiga bulan sekali. Tapi, sejak Agustus sampai akhir Maret kemarin, kami belum ada yang terima insentif lagi,” katà seorang guru honorer melalui telepon.
Menurut guru honor yang keberatan dituliskan namanya ini, sejak awal 2023 hingga pertengahan tahun, insentif mereka terima dengan normal. Namun setelah itu, tersendat hingga Maret 2024.
Sementara, dikutip dari radarlampung.bacakoran.co, adanya keterlambatan pembayaran insentif tersebut, diakui kalangan guru honorer, sangat berdampak pada kinerja serta dalam memenuhi kebutuhan pokok mereka. ’’Kalau berdampak, ya sudah pasti. Pertama, semangat meski tidak kendur, ya tetap aja terpengaruh dengan pikiran kan,” ucap seorang guru honorer.
Dikatakan, walau pun tetap semangat mengajar, tetapi saat kepikiran soal insentif yang tidak dibayarkan, menjadi lesu juga.
“Ya màklumlah, mikir beli beras-lah, mikir itu-lah,” tuturnya.
Mengapa bisa sedemikian parah kondisi keuangan Pemkab Pesawaran? Sayangnya, Kepala BPKAD yang dimintai konfirmasi, tidak memberikan jawaban. Dengan demikian, masalah insentif guru honorer di Pesawaran, tetap belum ada gambaran kapan akan dibayarkan. (sugi)