Provinsi Lampung|KBNI–News|Aksi penganiayaan terhadap lima orang alumni IPDN angkatan XXX oleh para seniornya di kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Lampung, Selasa (8/8/2023) malam, mulai terungkap aktor intelektualnya.
Sosok yang disebut-sebut sebagai “komandan”-nya tidak lain adalah Deni Rolid Zabara yang sehari-hari menjabat Kepala Bidang Mutasi BKD Lampung.
Kepala BKD Lampung, Meiry Harika Sari, Rabu (9/8/2023) siang, saat memberi keterangan kepada wartawan mengenai kasus penganiayaan di kantornya, mengakui bila salah satu kabidnya, yaitu Kabid Mutasi, Deni Rolid Zabara, terlibat dalam perkara tindak penganiayaan yang mencoreng citra Pemprov Lampung ini.
Walau membenarkan keterlibatan salah satu kabid di institusi yang dipimpinnya, namun Meiry mengaku masih mempelajari kronologis perkara itu.
“Kita sedang pelajari semuanya. Prinsipnya, apa yang terjadi tidak sesuai ketentuan,” ujar wanita yang baru beberapa pekan menduduki jabatan Kepala BKD Lampung ini.
Benarkah Deni RZ merupakan aktor intelektual terjadinya penganiayaan terhadap alumni IPDN angkatan XXX? Sayangnya, dihubungi melalui telepon maupun WhatsApp, pria yang dikenali sebagai alumni IPDN angkatan XVIII dan pernah menjadi ajudan atau protokol KH Sujadi Saddad saat menjabat Bupati Pringsewu ini, tidak memberi tanggapan.
Menurut penelusuran, Deni RZ baru menjabat posisi strategis sebagai Kepala Bidang Mutasi BKD Lampung pada tahun 2022 lalu. Dan dengan keterlibatannya pada kasus penganiayaan terhadap juniornya ini, bisa dipastikan ia akan di-non-job-kan, selain berurusan dengan aparat penegak hukum.
Beberapa staf BKD Lampung memprediksi, dengan telah datangnya tim Inafis Polresta Bandar Lampung ke kantor BKD Lampung, bisa diprediksi nasib Deni RZ akan membawanya hidup di balik terali besi.
Seperti diberitakan sebelumnya, Selasa (8/8/2023) malam, sekira pukul 18
30 WIB, Deni bersama sekitar 10 anak buahnya sesama alumni IPDN angkatan XXIX telah melakukan penganiayaan kepada lima juniornya dari angkatan XXX di kantor BKD Lampung.
Deni dan koleganya menghajar juniornya berkali-kali. Bukan hanya dipukul secara bergiliran namun juga ditendang. Ironisnya, saat aksi tindak kekerasan itu terjadi, semua korban ditutup matanya.
Mencuatnya kasus ini setelah tiga di antara junior yang “diberi pelajaran” oleh Deni Cs masuk rumah sakit. Salah satu yang masih menjalani perawatan intensif di RSUAM adalah Farhan.
Keluarga para jebolan IPDN angkatan XXX yang baru akan magang, tentu tidak terima. Mereka melapor ke polisi. Rabu (9/8/2023) siang, tim Inafis Polresta Bandar Lampung turun ke lapangan. Melakukan pemeriksaan di lingkungan kantor BKD Lampung.
Kasus penganiayaan sesama alumni IPDN di kantor BKD Lampung ini, tentu saja merusak citra ASN. Apalagi yang diduga sebagai pelaku utamanya menjabat kepala bidang.
Beberapa ASN di BKD Lampung yang bukan merupakan alumnus IPDN, mengaku sangat prihatin dan malu atas peristiwa ini.
“Jujur, mayoritas pegawai di BKD memang alumni IPDN, tapi dengan kasus ini kami semua menjadi malu. Nggak nyangka, orang-orang terdidik dalam urusan pemerintahan ternyata perilakunya brutal dan tidak bisa menjaga nama baik tempat kerjanya,” kata seorang staf BKD Lampung yang meminta agar namanya tidak ditulis, Rabu (9/8/2023) siang.
Menurut dia, selama ini para ASN alumni IPDN di BKD memang terkesan arogan dan “menguasai”.
“Apalagi pak kabid mutasi itu. Ngomongnya selalu soal aturan, tapi sebenernya yang dia lakukan justru sebaliknya. Syukurlah, dengan kejadian ini Tuhan kasih teguran keras sama pak kabid,” lanjut staf BKD ini.
Seorang staf lainnya meminta Gubernur Arinal Djunaidi mengambil tindakan tegas dengan memutasi jajaran pimpinan di BKD Lampung. Karena selama ini suasana kerja di OPD tersebut sangat tidak harmonis. (sugi)