Pesawaran-KBNI-News
Kepala Desa Sukajaya Lempasing redam emosi warga terkait oknum Dinas Perhubungan Pesawaran yang memungut biaya karcis pada portal PAD menuju pantai mutun.
Sebelumnya, diberitakan terkait pungutan yang dilakukan oleh oknum Dinas Perhubungan Pesawaran, di dalam karcis milik Dishub tertulis Rp 4 ribu namun, para sopir bus dimintai uang Rp 30 ribu. Atas insiden tersebut puluhan warga mengadu kepada Kepala Desa setempat.
Puluhan warga kawasan pantai putra mutun berkumpul di pantai dan berdialog kepada ‘Zaenuri’ Kepala Desa Sukajaya Lempasing.
Dalam suasana memanas itu puluhan warga yang emosi dengan nada tinggi mempertanyakan tanggung jawab dari pihak Dinas Perhubungan atas ulah pegawai yang membuat sepi pengunjung pantai itu. “Ini sudah pariwisata, Perhubungan juga mungut, sosialisasi gak ada, mau makan apa kita pak”. Ucap warga Sabtu, (13/8/22).
Puluhan warga itu kesal karena ketidak jelasan dari Dinas Perhubungan yang tugasnya adalah mengatur lalu lintas tapi malah menyusup di portal milk Dinas Pariwisata Pesawaran dan memungut biaya.
Padahal banyak nyawa bergantung pada pantai wisata tersebut, sehingga jika wisatawan makin sepi maka penghasilan warga akan berkurang.” Kami sama kuarga kami nyari makan di pantai ini pak, kalo sepi gimana kita, anak dan istri untuk biaya makan dan sekolah”.ungkap para warga.
Sementara, Kepala Desa yang ada di lokasi menghimbau kepada masyarakat untuk tidak anarkis dan main hakim sendiri.
Ia juga meminta para warganya untuk bersabar sampai ada kejelasan dari pihak Dinas Perhubungan Pesawaran.
” Sabar aja, boleh demo tapi jangan anarkis, ini negara hukum”. Ucap zaenuri Sabtu, (13/8/22).
Zaenuri mengatakan kepada warganya, sepengetahuan dirinya yang memungut biaya karcis itu adalah Dinas Pariwisata bukan Dinas Perhubungan.
Namun, dirinya berjanji akan menampung keluhan masyarakatnya atas ulah oknum Dishub nakal itu dan akan segera menanyakan kepada Dinas terkait. (Red)