Lambar,|KBNI–News|Pj Bupati Lampung Barat (Lambar), Nukman, Rabu (20/3/2024), menjalani evaluasi atas kinerjanya di Inspektorat Jenderal Kemendagri di Jakarta.
Evaluasi semacam ini secara rutin dilakukan tiga bulan sekali oleh Kemendagri untuk mengetahui keberhasilan Pj Bupati yang ditugaskan.
Pada kegiatan evaluasi triwulan pertama tahun 2024, yaitu sejak 19 Desember 2023 sampai 18 Maret 2024, Pj Bupati Lambar, Nukman, didampingi Sekda, Adi Utama, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Wasisno Sembiring, Inspektur, Sudarto, dan sejumlah kepala perangkat daerah lainnya.
Dalam laporannya, Nukman memaparkan 10 aspek capaian kinerja kepada tim evaluasi Kemendagri, di antaranya aspek inflasi, stunting, kemiskinan ekstrem, BUMD, pelayanan publik, pengangguran, kesehatan, penyerapan anggaran, kegiatan unggulan, dan perizinan.
Terkait aspek Inflasi, Nukman menjelaskan, sampai dengan minggu pertama tahun 2024 indeks perkembangan harga di Kabupaten Lambar melalui tiga komoditas, yaitu beras 0,61, daging sapi 0,522, dan telur ayam ras 0,517.
Menurutnya, angka tersebut memberikan kontribusi terhadap inflasi Provinsi Lampung, di mana nilai inflasi year-on-year di Provinsi Lampung sebesar 3,28%, sedangkan untuk inflasi nasional sebesar 2,57% sesuai dengan perhitungan dari BPS.
“Upaya yang telah dilakukan dalam pengendalian inflasi antara lain
dengan dukungan anggaran pada tahun 2024 untuk penangan inflasi yang naik dari tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 2,5 miliar lebih,” ujar Nukman.
Kemudian aspek ke-2 terkait penanganan stunting, Nukman mengatakan Pemkab Lambar akan tetap konsisten mendukung penuh program nasional penurunan stunting. Untuk itu, program penanganan stunting menjadi salah satu fokus dan telah ada dukungan anggaran tahun 2024 sebesar Rp 38 miliar, meningkat sebesar Rp 18 miliar lebih dibandingkan tahun 2023.
“Menurut data EPPGBM, jumlah balita dengan kasus stunting pada Oktober 2023 sebanyak 588 orang, turun menjadi 330 orang pada Februari 2024. Sedangkan, prevalensi kasus stunting Oktober 2023 sebesar 3,19% dan pada Februari 2024 turun sebesar 1,81%,” tuturnya. (sugi)