PMII Rayon Pertanian Unila dan BPDAS WSS Tanam Alpukat Siger di Karang Rejo: Langkah Nyata untuk Lingkungan dan Kesejahteraan

Lam-Sel|KBNINews|Dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Pertanian Universitas Lampung (Unila) berkolaborasi dengan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Way Seputih Way Sekampung (BPDAS WSS) Kementerian Kehutanan RI melakukan penanaman pohon alpukat Siger (Persea americana) di Desa Karang Rejo, Kecamatan Jati Agung, pada Selasa, 21 Januari 2025.

Penanaman pohon ini bukan hanya langkah kecil, tetapi memiliki visi besar: mengurangi emisi karbon sekaligus menciptakan peluang ekonomi jangka panjang bagi masyarakat. Alpukat Siger, varietas lokal yang unggul, dipilih karena hasilnya dapat memberikan manfaat ekonomi yang signifikan.

Mahasiswa dan Pemerintah Bersinergi untuk Masa Depan

Merwanda Husin, perwakilan dari PMII Rayon Pertanian Unila, menegaskan pentingnya aksi nyata dalam menjaga lingkungan.

“Penanaman pohon ini adalah langkah awal. Dengan konsistensi, kita bisa menciptakan dampak besar. Selain menyerap emisi karbon, pohon alpukat ini diharapkan menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat Karang Rejo,” ujar Merwanda.

Hal senada disampaikan Angga Andala, S.P., dari BPDAS WSS. Ia menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam keberlanjutan program ini.

“Program ini membuktikan bahwa pelestarian lingkungan dan pemberdayaan ekonomi bisa berjalan beriringan. Penanaman alpukat Siger menjadi wujud nyata dari pengelolaan hutan yang berkelanjutan,” katanya.

Petani Sambut Antusias

Sugiono, perwakilan kelompok tani Desa Karang Rejo, menyambut baik inisiatif ini.

“Pohon alpukat ini akan sangat membantu kami, tidak hanya dalam menjaga lingkungan tetapi juga memberikan penghasilan tambahan. Kami berkomitmen untuk merawat dan mengelolanya dengan baik,” ungkapnya penuh semangat.

Melangkah ke Masa Depan yang Berkelanjutan

Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara mahasiswa, pemerintah, dan masyarakat dapat menghasilkan perubahan positif. Penanaman alpukat Siger diharapkan menjadi contoh bagi inisiatif serupa di daerah lain, sekaligus membuka peluang bagi kesejahteraan ekonomi yang lebih baik.

Alpukat Siger, simbol lokal yang kini menjadi harapan baru, bukan hanya memberikan manfaat lingkungan tetapi juga menanamkan optimisme bagi masa depan Desa Karang Rejo.{sugi}