Prov. Lampung|KBNI–News|Ada kabar menarik yang perlu diketahui seluruh masyarakat Lampung. Sekarang ini, Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Moeloek (RSUDAM) merambah dunia bisnis, yaitu dengan memproduksi air kemasan.
Seriuskah kabar ini? Tentu saja. Karena Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, yang langsung meresmikan produk air minum kemasan buatan rumah sakit plat merah tersebut, Rabu (3/4/2024) petang lalu.
Air kemasan produksi RSUDAM tersebut diberi nama: AM-Qua.
Peresmian atau launching air kemasan AM-Qua itu berlangsung di Halaman Gedung Pelayanan Eksekutif RSUDAM, ditandai dengan penandatanganan prasasti produksi perdana, dilanjutkan dengan buka puasa bersama anak yatim piatu serta duafa.
Gubernur Arinal berpesan kepada jajaran petugas rumah sakit milik Pemprov Lampung itu untuk terus termotivasi dan bersemangat dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan sikap yang ramah, tulus, dan ikhlas.
Ia juga mengapresiasi RSUDAM yang telah membangun gedung baru untuk perawatan dan pelayanan kesehatan dan alat-alat kesehatan yang semakin canggih.
“Serta inovasi terbaru adalah RSUDAM telah mampu memproduksi air minum dalam kemasan dengan merek AM-Qua,” ujar Arinal Djunaidi seperti dikutip dari monologis.id.
Sementara, Direktur RSUDAM, Lukman Pura, mengatakan, bahwa buka puasa bersama dengan anak yatim dan dhuafa merupakan rangkaian kegiatan sosial dalam rangka peringatan Hari Jadi Provinsi Lampung ke-60.
“Hal ini sebagai bentuk kepedulian terhadap anak yatim dan dhuafa yang membutuhkan kasih sayang,” kata Lukman Pura.
Mengenai produk air kemasan AM-Qua apakah akan dijual bebas, Lukman Pura menjelaskan, produk perdana air minum dalam kemasan AM-Qua pada tahap awal ini baru untuk memenuhi kebutuhan internal rumah sakit saja. Di mana kebutuhan air di RSUDAM sekitar 50 ribu liter per-bulan.
Menurutnya, dengan persetujuan jajaran pengawas maupun direksi rumah sakit serta arahan Gubernur Lampung, RSUDAM mengambil keputusan untuk mengelola suplai air bersih yang didistribusikan melalui PDAM Way Rilau, dengan memanfaatkan teknologi nano, dan melalui tahapan ionisasi, maupun deionisasi, dan mineralisasi.
“Hal ini adalah sebagai upaya untuk mencegah kemungkinan terpaparnya sumber air dengan virus atau penyakit menular, atau water-borne diseases yaitu penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme dalam air yang terkontaminasi,” urai Lukman.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Lampung memberikan tali asih kepada anak yatim piatu dan dhuafa. (sugi)