Bandar Lampung (KBNI NEWS) Kasus penyelewengan bantuan sosial jenis PKH kembali menyeruak. Kali ini terjadi di Kelurahan Sumur Putri, Teluk Betung Selatan.
Pasca mencuat gembar – gembor KPM yang tidak menerima uang bantuan tersebut, ketua kelompok bernama Sulyana mengakui dirinya mengambil uang milik KPM berinisial SR.
Namun sebelumnya, Sulyana sepat berkilah dan tidak mengakui perbuatannya, serta menyalahkan petugas Bank BRI yang menjadi penyebab kerugian KPM.” Yang ngebagi kartu ATM pertama kali ya orang BRI, saya gak tau apa – apa”.Kata Sulyana saat pertemuan di Kantor Kelurahan Sumur Putri
Karena telah menyeruak, Sulyana akhirnya mengakui perbuatannya dan mengembalikan uang milik SR sebesar Rp 450 ribu pengembalian uang yang sudah digelapkan tersebut di sertai surat pernyataan dan disaksikan ketua RT dan tetangga setempat.”saya cuma ngambil Rp 450.000 aja, selebihnya gak tau”.ujar Sulyana, tanpa rasa bersalah Sabtu (22/10/2022)
Namun, SR tetap merasa dirugikan lantaran jumlah uang yang diganti oleh Sulyana tidak sesuai dengan kerugiannya.
Kemudian di kelompok yang sama KPM berinisial LS, juga mengeluhkan uangnya di gelapkan oleh Sulyana, ” setelah viral dia kerumah saya, dan ngaku pernah ngambil uang saya”. Kata LS, Sabtu, (22/10/2022)
Namun LS belum mengetahui berapa jumlah uang yang digelapkan oleh Sulyana karena belum mengeprint rekening koran. “Besok sy mau print dulu, saya gak tau pastinya berapa, tiba – tiba dia ngaku aja, saya juga ngerasa jarang nerima uang PKH” . Ujar LS
RD, inisial KPM dikelompok yang sama juga mengeluh, karena Sulyana datang kerumah RD dan mengatakan dirinya akan mengganti rugi jika ada uang PKH yang hilang.” Ya nanti kalo ngeprint ada yang ilang, saya ganti ya”.ujar RD sembari menirukan gaya Sulyana, Sabtu, (22/10/2022).
Bahkan dalam keterangan beberapa KPM tersebut ada sekitar 23 KPM di kelompok Sulyana, hingga saat ini jumlah KPM yang merasa dirugikan masih terus bertambah.
Harapanya, pihak Dinas Sosial Kota Bandar Lampung agar dapat turun tangan menyelsaikan permasalahan agar tidak menjadi liar.(Red)