Semrawut, Pasar Pasir Gintung Juga Marak Pungli,

Bandar Lampung | KBNI-NEWS|Pedagang sayur di pasar tradisional Pasir Gintung Kota Bandar Lampung mengeluh lantaran adanya pungutan salar yang tanpa diberi karcis oleh pengelola. 

Selain itu, keadaan pasar terlihat semrawut lantaran pedagang berjualan di atas bahu jalan umum yang mengakibatkan para pengunjung kurang nyaman saat berbelanja.

TS (48) salah satu pedagang di pasar yang beralamat di Jalan Pisang, Kelurahan Pasir Gintung, Kecamatan Tanjung Karang Pusat itu mengaku jika pasar banyak oknum yang melakukan pungutan liar (Pungli).

“Saya hanya pedagang sayur yang mengais rezeki di pasar ini, dagangan belum ada yang laku tapi tukang salar sudah datang nagih dan kata mereka untuk uang keamanan, datang orang lain lagi yang bilang untuk uang lampu, kebersihan dan lainnya,” kata TS,  Kamis (2/3/2023).

“Walaupun hanya Rp 2000 tapi jumlah seluruhnya yang datang menarik pungutan mencapai 8 orang, Ya.. tingal dikalikan saja, dan yang pakai karcis hanya beberapa aja lainnya tanpa karcis,” tambah TS.

Selain pedagang, pengunjung pasar juga di buat tidak nyaman dengan kondisi pasar yang semrawut lantaran banyak pedagang yang membuka lapak masuk ke badan jalan untuk pengunjung yang hendak berbelanja.

“iya pak saya pagi dan sore suka belanja di pasar ini, sekarang jalannya sangat sempit karena para pedagang berjualan hingga ke bahu- bahu jalan,” kata Yanto di temui saat berbelanja.

Yanto berharap, Pemerintah terkait agar dapat menertibkan para pedagang agar berjualan dengan tertib sehingga tidak menggangu kenyamanan pengunjung.

Sementara itu, PD Pasar Pasir Gintung Edy Gulvari saat di konfirmasi mangatakaan bahwa untuk tidak dilayani jika ada pungutan seperti itu.

“Jangan dilayani kita dari PD. Pasar hanya sekali saja dan ada karcisnya kalau tidak ada karcisnya jangan dilayani,” kata Edy melalu pesan WhatsApp nya.

Edy juga mengatakan saat ini dirinya masih Umroh, dan meminta kepada media ini untuk mengkonfirmasi ke Kepala Pasar yang Bernama pak Rusman. Saat di konfirmasi sebelumnya, Rusman tidak berada di pos Pasar. 

Kenyamanan dan ketertiban pasar harusnya menjadi tanggung jawab bersama terlebih dari PD. Pasar maupun Dinas terkit, jangan sampai membuat resah pedagang dan pengunjung dan terjadi pembiaran berlarut-larut. (Red)