Pesawaran| KBNI-NEWS|Ketua Adat Sai Bhatin Marga Way Lima Kabupaten Pesawaran Firman Rusli, ST.MM. Gelar (adok) Paduka Minak Mangku Batin angkat bicara terkait tanah lokasi Pasar Kedondong masih milik Masyarakat Adat Sai Bhatin Marga Way Lima, Jum’at (20/01/2023)
Dikatakan Paduka Minak Mangku Batin di Gedun Pokdar Labuhan Ratu Bandarlampung, saat di mintai keterangan terkait tanah lokasi pasar kedondong masih milik adat marga way lima,
” Kalau bukan tanah Adat terus tanah siapa !… kalau tanah Pemerintah Kabupaten Pesawaran, mana buktinya !… ” Kata Paduka Minak Mangku Batin
Tokoh Adat Sai Bhatin Marga Way Lima menjelaskan,
” Indonesia mardeka tahun 1945, Pasar Kedondong tahun 1930 sudah ada” Jelasnya.
Diberita sebelumnya,
Masyarakat Adat Sai Bhatin Marga Way Lima, menyatakan bahwa tanah lokasi Pasar Baru Kedondong adalah masih milik dari Masyarakat Adat Sai Bhatin Marga Way Lima.
Dikatakan Aipda. M. Husni Tamrin Bin M. Zuhri Rais adalah Cucu garis lurus dari H.M. Rais Bin H. Rojali, selaku Ahli Waris dari Kesebhatinan “Sampurna Jaya”
” Tabik Pun…
Tanah yang saat ini menjadi lokasi Pasar Baru di Kecamatan Kedondong, Kabupaten Pesawaran adalah masih milik dari Masyarakat Adat Sai Bhatin Marga Way Lima” Kata Aipda. Husni Tamrin.
Dilanjutkan Aipda. M.Husni Tamrin,
” Sudah Puluhan tahun Pemerintah Daerah mengambil pajak dari Pedagang Pasar baik dari jual beli bangunan, pajak bangunan, uang salar dan retribusi lainnya tanpa berbagi dengan Masyarakat Adat Sai Bhatain Marga Way Lima” Ujar Aipda Husni Tamrin.
” Inikah yang di namakan “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia” yang akhirnya kami Masyarakat Adat Sai Bhatin menjadi “Tamu” di rumah sendiri” Ucapnya.
” Saya Aipda. M.Husni Tamrin Bin M.Zuhri Rais adalah Cucu garis lurus dari H. M. Rais Bin H. Rojali, selaku Ahli Waris dari Kesebhatinan “Sampurna Jaya” Pun,
Oleh sebab itu jika Pemerintah Kabupaten Pesawaran tidak bisa berbuat Adil kepada kami selaku Masyarakat Adat Sai Batin Marga Way Lima maka Tanah kami akan kami ambil kembali…. Tabik Pun… ” Pungkas Aipda Husni Tamrin.*